“SATU JAM UNTUK
SAHABAT”
(karya : Siti Mutiah)
Hari terasa begitu cepat
berganti,siang menjadi malam. Di sore hari yang cerah ini terlihat 2 orang
sahabat yang sedang menikmati indahnya pemandangan di taman.
Sandra
menatap pilu wajah Dennis,seorang sahabat yang kini menderita penyakkit
kelainan jantung. Mereka selalu menghabiskan waktu berdua,hari semakin
sore,sinar mentaripun sudah meredup dan cuaca semakin dingin.
Sandra kemudian
mengajak Dennis untuk pulang ke rumahnya,selama di prjalanan mereka selalu
bercanda dan bergurau.
Mereka berdua
bersahabat sejak kecil dan sejak kecil pula Dennis telah di vonis oleh dokter
mengidap penyakit kelainan jantung.
Dennis tidak pernah mengeluh tentang
penyakitnya,dia selalu semangat menjalankan hari-harinya bersama orang-orang
yang dia sayangi. Ayah Dennis seorang Dokter namun tetap dia tidak bisa
menyembuhkan anaknya. Kedua orang tua Dennis begitu tegar menghadapi cobaan
yang menimpa anak semata wayangnya itu.
“Mah haruskan Dennis melakukan kemo lagi
?” kata Dennis kepada sang mamah. “tentu sayang kamu harus melakukan kemo,kamu
harus yakin kalau kamu pasti sembuh”. Kata sang mamah menyemangati Dennis.
“Iya nis kamu
harus semangat,nggk boleh putus asa seperti itu”. Kata Sandra ikut memberikan
semangat.
Satu minggu Dennis tidak masuk
sekolah dan Sandrapun merasa kesepian. Namun hari ini Dennis masuk sekolah dan
pastinya dia tertinggal banyak pelajaran. Mereka satu sekolahan dan satu
angkatan tetapi beda kelas,Sndra kelas XII IPA 1 dan Dennis kelas XII IPA 3.
“Sandra nanti
pulang sekolah ke rumah aku dulu yah,aku mau mimta di ajarkan
pelajaran-pelajaran yang tertinggal kemarin”.Kata Dennis “oke nis siap
kebetulan aku pulang sekolah tidak ada kegiatan”.Kata Sandra
Mereka berdua
belajar sampai sore.
Mereka berdua sangat dekat,mereka
selalu menghabiskan waktu bersama. Banyak orang yang menyangka bahwa mereka itu
sepasang kekasih,tapi nyatanya tidak mereka hanya sebagai sahabat.
Pagipun tiba,Sandra dengan
semangatnya berangkat ke sekolah. Setiba di sekolah Sandra mencari sosok Dennis
di kelasnya,tetapi yang di carinya tidak ada. “Heii !”katanya pada salah satu
teman sekelas Dennis. “kau lihat Dennis tidak?”
Teman sekelas
Dennis menjawab, “kau belum tahu ya? tadi malam Dennis di bawa ke rumah sakit.
Katanya kini dia di rawat di ICU !”
Sandra tak percaya mendengar berita itu.
Kemarin sore Dennis masih sempat belajar dan bercanda dengannya.
Sepulanng
sekolah Sandra langsung pergi ke rumah sakit dan di depan ruang ICU sandra
melihat papah Dennis sedang duduk sambil menutup wajahnya. Sandra mendekatinya
sambil terengah-engah dan duduk di samping lelaki itu.
“Oom !” katanya sambil menelan
ludah, “bagaimana keadaan Dennis?”
Papah Dennis membuka matanya dan
menatap Sandra. “Dia sekarang sedang tidur,keadaannya sudah membaik.”
Sandra begitu
lega, “syukurlah kalau begitu!”
“Jantungnya sempat berhenti tadi
pagi!”kata papah Dennis sedih.
Sandra hampir
menangis mendengar berita itu.
“Aku ayah yang
payah!” desah papah Dennis, “aku bisa menyelamatkan nyawa orang lain,tetapi
nyaris tidak mampu menyelamatkan nyawa anakkku sendiri.”
Sandra menghibur
lelaki di sampingya “oom gak payah ko! Dennis saja bercita-cita ingin menjadi
Dokter seperti oom.”
“Oya?” papah
Dennis sedikit terhibur. Sandra mengangguk sambil tersenyum. “oom boolehkan
saya menemui Dennis?”
“kenapa
tidak,silahkan saja Sandra”katanya.
Sandra masuk ke
ruangan Dennis,tetapi Sandra hanya bisa melihatnya saja,dia tidak bisa
mengobrol dengan Dennis karena Dennis sedang beristirahat.
Lima hari kemudian Dennis
membereskan barangnnya dari lemari rumah sakit,dan tentunya Sandra juga ikut
menemaninya. Hari ini Dennis akan pulang dari rumah sakit karena para Dokter
sudah mengizinkannya untuk pulang.
Di pagi hari yang cerah ini Sandra
dan Dennis sangat bersemanngat untuk berangkat ke sekolah,mereka berdua
berangkat bersama.
Sepulang sekolah
mereka pergi ke taman,seperti biasa mereka selalu pergi ke taman setelah pulang
sekolah.
Di lihatnya
sekeliling mereka,terlihat banyak orang yang sedang berolah raga atau bermain
di sore hari.
“Dennis apakah kau pernah berolah
raga atau bermain seperti yang lainnya?”kata Sandra kepada Dennis
“Aku tidak suka
berolah raga,walaupun aku berolah raga,itu tidak boleh terlalu cape,aku tidak
bisa merasakan kehidupan normal seperti yang lainnya!”kata Dennis jujur. Sandra
menatap Dennis dengan sedih dan menggenggam tangannya.
“Sandra...”kata Dennis tiba-tiba,
“ada yang harus ku katakan padamu.”
“Apa?”
Dennis menarik napas “kemarin papah
berbicara padaku. Katanya para Dokter menyarankan agar aku menjalani operasi
jantung.”
“Kenapa?”protes
Sandra, “bukankah kau baik-baik saja? Minggu kemarin kau keluar dari rumah
sakit karena kamu sudah membaik,kan?”
Dennis
menggeleng, “kemarin aku menjalani pemeriksaan lagi,para Dokter menyimpulkan
bahwa aku harus menjalani operasi.”
“Apakah
begitu parah?” tanya Sandra sedih
“Aku sungguh tidak tahu!”kata leon,
“operasi ini sangat beresika papah tidak mau aku menjalaninya,tapi ada
kemungkinan aku bisa sembuh setelah menjalaninya!”
“Tapi ada kemungkinan kau juga akan
mati!”Sandra menyelanya
Dennis mengangguk.
“Kalau begitu jangan di
operasi!”kata Sandra “setidaknya kau masih bisa hidup lebih lama lagi,kan?”
Dennis menatap
Sandra. “Tapi aku sudah memutuskan untuk menjalani operasi!”
“Mengapa?!!”teriak
Sandra “kau bisa mati Dennis!!”
“Aku tahu!”balas
Dennis keras.
“Baiklah,kalau
itu sudah menjadi keputusanmu,aku hanya bisa berdo’a agar semuanya
berjalan dengan lancar.”kata Sandra
mulai tenang
“Terima kasih
Sandra kau sudah mengizinkan aku untuk di operasi.”kata Dennis
Hari semakin
gelap dan mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah.
Satu minggu berlalu,hari ini Sandra
berada di rumah Dennis untuk bersama-sama ke rumah sakit,Dennis akan di operasi
hari ini. Sebelum Sandra menemui Dennis di kamarnya,dia menemui ke-dua orang
tua pemuda itu.
“Terima kasih
kamu mau menemani Dennis di rumah sakit!”kata mamah Dennis. “Dennis terlihat
lebih semangat menjalani hari-harinya setiap bersamamu!”
“Oom,tante,”kata
Sandra kepada keduanya, “saya ingin memohon satu hal!”
“Apa Sandra?”
“Sebelum saya
membawa Dennis ke rumah sakit,saya ingin membawanya ke suatu tempat!”
Papah dan mamah
Dennis terdiam.
“Saya mohon satu
jam saja!”kata Sandra memohon.
“Baiklah
Sandra!”katanya, “kau boleh melakukannya”.
“Terima kasih
omm,tante”kata Sandra lega.
“Kau sudah
siap?”tanya Sandra ketika melihat Dennis turun dari tangga.
Dennis
mengangguk.
Satu jam kemudian,Dennis menatap
Sandra kebingungan. Mereka berhenti di sebuah taman rekreasi.
“Kenapa kau membawaku kesini?”tanya
Dennis, “bukankah kita harus ke rumah sakit?”
Sandra malah balik bertanya,
“pernahkah kau kemari?”
Dennis menggeleng.
“Waktu itu kamu
pernah bilang bahwa kamu tidak bisa merasakan kehidupan normal seperti orang
lainnya,nahh ssekarang aku akan memberimu kesempatan untuk merasakan kehidupan
norrmal selama satu jam di taman rekreasi ini”.
Dennis sangat gembira karena Sandra
mengajaknya kemari,tetapi ketika melihat atraksi permainan di taman rekreasi
itu,Dennis langsung mendesah,dia tidak mungkin main atraksi-atraksi yang ada di
sana.
Sandra menggenggam tangannya dan
langsung menuju sebuah komedi putar. “Ayo kita naik!”
“Tapi kebanyakan
yang naik anak kecil!”Dennis memprotes.
“Terus
kenapa?kalau kita mau main sebaiknya kita main bersama. Aku tahu kamu tidak bisa
naik atraksi yang lain,tetapi aku bisa menemanimu main komedi putar ini!”kata
Sandra
Dennis tertawa mendengar penuturan
Sandra dan akhirnya mereka bermain komedi putar sampai 2x. Setelah itu mereka
berfoto-foto di depan komedi putar.
“Apa kau sudah
mulai menikmati kehidupan normal_mu?”tanya Sandra
Dennis menjawab
dengan pasti. “Ya!”
“Kalau begitu
rencanaku berhasil”kata Sandra.
Sandra membawa Dennis berkeliling
taman rekreasi selama beberapa saat. Ketika 1 jam berlalu,mereka kembali ke
pintu keluar. Sambil kembali ke mobil,Sandra berkata dengan serius.
“Dennis ada yang
ingin aku katakan!”kata Sandra
“Apa itu?”
Sandra
menggenggam tangan Dennis. “Saat kamu di operasi nanti,aku tidak mau kamu takut
pada apapun. Kamu tidak usah takut kehilanganku,aku akan selalu menemanimu. Aku
berjanji tidak akan kenapa-napa walaupun kamu tidak berhasil di operasi,kamu
pasti bisa melakukannya,jadi lakukanlah operasimu dengan tenang.”
Dennis menggenggam tangan Sandra.
“Aku juga tidak ingin kamu takut kehilangan aku. Apapun nanti yang terjadi aku
akan selalu ada di hatimu.”
“Aku tahu”kata
Sandra berkaca-kaca
“Terima kasih
untuk rekreasinya,ayo kita ke rumah sakit sekarang!”
Sandra
mengangguk.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit
mereka selalu bercanda. Dennis tertawa terbahak-bahak mendengar lelucon Sandra.
Lalu tiba-tiba Dennis merasa sesak napas dan Sandra sangat panik.
“Dennis kamu
kenapa?”tanyanya gelisah
“Sandra.....,”kata
Dennis lemah
“Jangan
berbicara Dennis,istirahatlah!”
Dennis menggenggam tangan Sandra,
“Sandra aku rasa waktuku telah tiba. Jangan sedih,aku yakin kamu akan baik-baik
saja.”
Setelah itu
Dennis tidak sadarkan diri. “Dennis....!!” Sandra menjerit keras.
10 menit kemudian mereka sampai di
rumah sakit dan Dennis langsung di bawa ke ruang operasi,orang tua Dennis sudah
menunggu di sana.
Setelah 1 jam
dokter keluar dari ruangan operasi. Melihat ekspresi Dokter tersebut,Sandra
tahu bahwa Dennis telah pergi. Mama Dennis menjerit sambil menangis,sementara
papa Dennis memeluk istrinya dan tak lama kemudian ikut menangis.
Sandra tidak percaya bahwa Dennis
sudah tiada. Satu jam yang lalu mereka masih tertawa gembira di taman rekreasi,
kini Sandra tidak bisa mendengar tawa pemuda itu lagi. Ketika melihat para
suster membawa tubuh Dennis keluar dari ruang operasi, Sandra langsung
mengahampirinya. Dennis seperti sdang tidur. Sandra meraih tangan Dennis dan
menangis sekeras-kerasnya.
“Terima kasih untuk
kebersamaaan kita selama ini. Pergilah dengan tenang dan percayalah aku akan
baik-baik saja disini, dan aku tidak akan melupakanmu”.